SMA Muhammadiyah 2 Surakarta _ SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menjadi pioneer dalam penerapan
pembelajaran dengan metode moving class. Masing-masing kelas memiliki
perbedaan dan kekhususan lantaran telah diseting sesuai dengan mata
pelajarannya.
Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amien
Rais mengatakan metode ini bisa dicontoh oleh sekolah-sekolah
Muhammadiyah lainnya. Mengingat banyak keuntungan yang bisa diperoleh.
“Kalau
program ini baik kenapa tidak (digunakan sekolah lain)?” kata Amien
yang membantu pengembangan metode ini dengan dana Rp 50 juta.
Kepala
SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, Sri Darwati SPd MPd menjelaskan ada kelas
sejarah yang dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran pendukung.
Diantaranya adalah 33 jenis fosil dari Museum Sangiran.
Kelas
Matematika dengan peralatan pendukung dan kelas-kelas lain seperti kelas
ekonomi, ibadah, dan akidah. “Setiap hari siswa berpindah kelas sesuai
dengan mata pelajarannya,” kata Darwati.
Metode ini digabung
dengan metode udutainment humanizing the classroom. Maksudnya,
pendidikan di sekolah harus menyenangkan dengan memperlakukan siswa
sesuai dengan pelajaran dan karakter anak. Hal ini didukung dengan
penataan ruang kelas yang unik dan formasi tempat duduk yang bervariasi
melingkar dan segi tiga.
Darwati mengatakan metode ini akan
sangat mendukung konsentrasi siswa saat mengikuti proses belajar
mengajar. Alasannya, tipe siswa SMA Muhammadiyah 2 adalah tipe yang suka
bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang lama. Kedua, memasuki
kelas baru, maka pikiran siswa akan lebih fresh. “Semoga bisa
meningkatkan nilai akademik dan nonakademik siswa,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar