Selasa, 23 April 2013

SMA Muhammadiyah Surakarta

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta _ SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menjadi pioneer dalam penerapan pembelajaran dengan metode moving class. Masing-masing kelas memiliki perbedaan dan kekhususan lantaran telah diseting sesuai dengan mata pelajarannya.
Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amien Rais mengatakan metode ini bisa dicontoh oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya. Mengingat banyak keuntungan yang bisa diperoleh.
“Kalau program ini baik kenapa tidak (digunakan sekolah lain)?” kata Amien yang membantu pengembangan metode ini dengan dana Rp 50 juta.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, Sri Darwati SPd MPd menjelaskan ada kelas sejarah yang dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran pendukung. Diantaranya adalah 33 jenis fosil dari Museum Sangiran.
Kelas Matematika dengan peralatan pendukung dan kelas-kelas lain seperti kelas ekonomi, ibadah, dan akidah. “Setiap hari siswa berpindah kelas sesuai dengan mata pelajarannya,” kata Darwati.
Metode ini digabung dengan metode udutainment humanizing the classroom. Maksudnya, pendidikan di sekolah harus menyenangkan dengan memperlakukan siswa sesuai dengan pelajaran dan karakter anak. Hal ini didukung dengan penataan ruang kelas yang unik dan formasi tempat duduk yang bervariasi  melingkar dan segi tiga.
Darwati mengatakan metode ini akan sangat mendukung konsentrasi siswa saat mengikuti proses belajar mengajar. Alasannya, tipe siswa SMA Muhammadiyah 2 adalah tipe yang suka bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang lama. Kedua, memasuki kelas baru, maka pikiran siswa akan lebih fresh. “Semoga bisa meningkatkan nilai akademik dan nonakademik siswa,” ujarnya.